Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari,
empat planet bagian
dalam,
sabuk asteroid, empat planet bagian
luar,
dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan
tersebar.
Awan Oort diperkirakan
terletak di daerah terjauh yang berjarak
sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.
Berdasarkan jaraknya dari Matahari,
kedelapan planet Tata Surya ialah Merkurius (57,9 juta km), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta km), Yupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta
km), Uranus (2.880 juta
km), dan Neptunus (4.500 juta
km). Sejak pertengahan 2008, ada lima objek
angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit
planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus. Kelima
planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km.
di sabuk asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto (5.906 juta
km.; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea (6.450 juta
km), Makemake (6.850 juta
km), dan Eris (10.100 juta
km).
Enam dari kedelapan planet dan tiga dari
kelima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami. Masing-masing
planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri
dari debu dan partikel lain.
Tata surya terdiri dari Matahari sebagai
pusat dan benda-benda lain seperti planet, satelit, meteor-meteor,
komet-komet, debu, dan gas antarplanet beredar mengelilinginya.
2. Galaksi
Galaksi merupakan kumpulan bintang-bintang yang
terdapat dalam Alam Semesta. Galaksi dalam tata surya, yaitu bumi dan matahari
berada di dalamnya dikenal sebagai Bima Sakti.Bintang-bintang selalu ada secara
berkelompok yang disebut galaksi, bersama-sama dengan gas, debu antara Najam,
dan "materi gelap"; sekitar 10-20% dari galaksi terdiri dari bintang,
gas, dan debu. Galaksi dipertahankan bersama oleh gravitasi dan komponen
galaksi mengorbit satu jalur. Ada bukti bahwa lubang gelap mungkin ada di pusat
sebagian, atau kebanyakan, galaksi. Galaksi terbentuk dari protogalaksi.
Kata galaksi dalam bahasa Inggris galaxy diambil dari
nama galaksi, Bima Sakti (Milky Way), menggunakan kata Yunani gala (umumnya
galaktos) yang berarti susu. Galaksi ada dalam tiga bentuk utama: ellipticals,
spirals, dan tidak merata (irregulars). Gambaran yang lebih lengkap mengenai
jenis-jenis galaksi diberikan oleh aturan Hubble (Hubble sequence). Galaksi,
Bima Sakti, terkadang secara ringkas disebut Galaksi, adalah barred spiral yang
besar sekitar 30 kiloparsecs atau 100.000 tahun cahaya berdiameter, memiliki
hampir 300 juta bintang dan memiliki total massa sekitar satu triliun kali
massa matahari.
Dalam spiral galaksi, the spiral arms memiliki bentuk
bersamaan logarithmic spiral, pola yang bisa dibuktikan secara teorinya hasil
dari gangguan dalam massa bintang berputar secara merata. Seperti bintang,
lengan spiral ini berputar pada satu jalur, tetapi terjadi pada angular
velocity tetap. dan berarti bahwa bintang bergerak kedalam dan keluar lengan
spiral. Lengan spiral diperkirakan sebagai daerah kepadatan tinggi atau
gelombang kepadatan. Ketika bintang bergerak ke dalam lengan,maka gerakannya
menjadi lambat, dengan itu menghasilkan kepadatan lebih tinggi; dan menyerupai
"gelombang" bergerak lambat.
Kebanyakan galaksi terikat oleh daya gravitasi dengan
beberapa galaksi yang lain. Struktur yang mengandung 50 galaksi disebut sebagai
kelompok galaksi (groups of galaksi), dan struktur mengandung ribuan galaksi
terkandung dalam area beberapa megaparsec melintang dikenal sebagai gugusan
galaksi.
3. Bumi
Bumi telah terbentuk
sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu. Bumi merupakan planet dengan urutan ketiga
dari sembilan planet yang dekat dengan matahari. Jarak bumi dengan matahari
sekitar 150 juta km, berbentuk bulat dengan radius ± 6.370 km. Bumi
merupakan satu-satunya planet
yang dapat dihuni oleh berbagai jenis mahluk hidup. Permukaan bumi
terdiri dari daratan dan lautan. Secara struktur, lapisan bumi dibagi menjadi
tiga bagian, yaitu sebagai berikut:
1. Kerak bumi (crush). Kerak Bumi atau Crush merupakan
kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal lapisan kerak bumi
mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan basa
dan masam. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup. Lapisan
kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan litosfer.
2. Selimut atau selubung (mantle). Selimut
atau selubung (mantle) merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi. Tabal selimut bumi mencapai 2.900 km dan
merupakan lapisan batuan padat. Suhu di bagian bawah selimut bumi
mencapai 3.000 oC.
3. Inti bumi (core). Inti bumi (core) yang terdiri dari material
cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan
lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900 – 5200 km. Lapisan ini
dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Lapisan inti
luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang
suhunya mencapai 2.200 oC. inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola
dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan
besi yang suhunya mencapai 4.500 oC.
Struktur Lapisan Bumi
Berdasarkan
susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni bagian padat
(lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan; bagian cair (hidrosfer)
yang terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan seperti laut, danau dan
sungai; bagian udara (atmosfer)
yang menyelimuti seluruh permukaan bumi serta bagian yang ditempati oleh
berbagai jenis organisme (biosfer).
Keempat komponen tersebut berinteraksi secara aktif satu sama lain, misalnya dalam siklus biogeokimia dari berbagai unsure kimia yang ada di bumi, proses transfer panas dan perpindahan materi padat.
Keempat komponen tersebut berinteraksi secara aktif satu sama lain, misalnya dalam siklus biogeokimia dari berbagai unsure kimia yang ada di bumi, proses transfer panas dan perpindahan materi padat.
4. Bulan
Bulan tidak memiliki atmosfer (udara), sehingga tidak
ada kehidupan di bulan; suhu di bulan dapat berubah-ubah; suhu bagian permukaan
bulan yang terkena matahari dapat mencapai 110 C, sedangkan pada bagian yang
tidak terkena cahaya matahari dapat mencapai –137 C; bunyi tidak dapat merambat
di bulan, karena di bulan tidak ada zat perantara (medium) perambatan bunyi
yaitu udara; di bulan tidak ada siklus air; langit di bulan tampak hitam kelam.
Peredaran dan rotasi bulan Dalam
peredarannya bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu gerakan
mengelilingi porosnya sendiri disebut rotasi bulan; gerakan mengelilingi bumi
disebut revolusi; bersama bumi mengelilingi matahari, waktu yang dibutuhkan
bulan untuk mengelilingi porosnya sama dengan waktu yang dibutuhkan untuk
mengelilingi bumi. Dengan demikian, periode rotasi bulan sama dengan periode
revolusinya. Menurut para ahli perbintangan periode peredaran bulan dibagi dua,
yaitu periode bulan sideris, yaitu waktu yang dibutuhkan bulan untuk sampai
kembali ke tempat semula. Hal itu berarti bulan telah mengelilingi bumi satu
kali, yaitu 27,3 hari; periode bulan sinodis, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk
munculnya bulan purnama yang satu dengan bulan purnama berikutnya, yaitu 29,5
hari. Satu bulan sinodis disebut juga satu bulan komariyah.
Fase bulan adalah bentuk bulan yang selalu
berubah jika dilihat dari bumi. fase-fase
bulan terjadi akibat revolusi bulan mengelilingi bumi menyebabkan sudut antara
matahari, bumi, dan bulan selalu berubah. Bulan tidak memantulkan cahaya
sendiri. Wajah bulan yang tampak terang adalah bagian permukaan bulan yang
menghadap ke matahari dan memantulkan cahaya matahari. Jadi, di bulan juga ada
bagian siang dan bagian malam. Batas antara bagian itu tampak dari bumi, tetapi
karena letak bulan selalu berubah, maka batas itu juga berubah dari waktu ke
waktu. Hal inilah yang menyebabkan adanya bulan sabit, bulan separo, bulan
besar, bulan purnama, dan bulan mati.
5. Planet
Planet adalah bintang berpindah atau
pengembara dan letak planet berubah
ubah, karena planet bergerak mengedari matahari. Planet
tidak dapat memancarkan cahaya seperti matahari
dan bintang. Cahaya yang dipancarkan planet berasal dari cahaya matahari yang dipantulkannya, sehingga pada malam hari planet dapat dilihat dengan mata telanjang karena tampak
terang seperti bintang. Setiap planet mempunyai lintasan orbitnya
sendiri-sendiri. Lintasan orbit planet hampir berbentuk lingkaran. Pada awal
abad ke-17 Johanes Kepler (1571-1630) membuktikan bahwa lintasan orbit
planet-planet berbentuk elips (lonjong) dan matahari berada di salah satu titik
fokus elips.
Susunan 9 buah planet dalam tata surya, mulai dari yang jaraknya paling dekat dengan
matahari adalah Merkurius, Venus,
Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Berdasarkan
jaraknya dengan matahari, Merkurius dan Venus disebut planet dalam atau planet
inferior, sedangkan Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Pluto di sebut planet
luar atau planet superior. Kedua kelompok ini dipisahkan oleh bumi (bumi sebagai pembatas).
Planet teresterial atau planet bumi, adalah
planet-planet yang ukuran atau komposisi penyusunnya (batuan) mirip dengan
Bumi. Anggotanya adalah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
Planet jovian atau planet raksasa, adalah
planet-planet yang ukurannya besar dan komposisi penyusunnya mirip Yupiter,
yaitu terdiri dari sebagian es dan gas hidrogen. Anggotannya adalah Yupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Pluto tidak mirip dengan Bumi atau Yupiter, sehingga astronom telah mengusulkan
agar Pluto dikelompokkan sebagai sebuah asteroid (planet kecil).
1. Planet Merkurius
Merkurius merupakan planet terkecil dan
terdekat dengan Matahari. Merkurius tidak mempunyai satelit atau bulan dan
tidak mempunyai hawa. Planet ini mengandung albedo, yaitu perbandingan antara
cahaya yang dipantulkan dengan yang diterima dari Matahari sebesar 0,07. Ini
berarti 0,93 atau 93 % cahaya yang berasal dari Matahari diserap. Garis
tengahnya 4500 km, lebih besar daripada garis tengah bulan yang hanya 3160 km.
Karena letaknya yang begitu dekat dengan Matahari, maka bagian yang menghadap
matahari sangat panas. Sebaliknya, yang tidak menghadap Matahari menjadi dingin
sekali (karena tidak ada air maupun udara). Diperkirakan tidak ada kehidupan
sama sekali di Merkurius. Merkurius mengadakan rotasi dalam waktu 58,6 hari.
Ini berarti panjang siang harinya 28 hari lebih demikian juga malam harinya.
Merkurius mengelilingi Matahari dalam waktu 88 hari.
2. Planet Venus
Planet ini lebih kecil dari Bumi,
mempunyai albedo 0,8 atau 20 rc cahaya Matahari yang datang diserap. Planet ini
diliputi awan tebal (atmosfer) yang mungkin terjadi dari karbon dioksida,
tetapi tidak mengandung uap air dan oksigen. Planet ini tidak mempunyai
satelit. Venus menempati urutan kedua terdekat dengan Matahari. Planet ini
terkenal dengan Bintang Kejora yang bersinar terang pada waktu sore atau pagi
hari. Besarnya hampir sama dengan Bumi, yakni bergaris tengah 12.320 km,
sedangkan Bumi bergaris tengah 12.640 km. Rotasi Venus ± 247 hari. dan
berevolusi (mengelilingi Matahari) selama 225 hari, artinya 1 tahun Venus
adalah 225 hari.
3. Bumi
Bumi menempati urutan ketiga terdekat
dengan Matahari. Ukuran besarnya hampir sama dangan Venus dan bergaris
tengah 12.640 km. Jarak antara Bumi dengan Matahari adalah 149 juta km. Jarak ini sering diubah menjadi satuan jarak
Astronomis atau Astronomical Unit (AU). Jadi 1 AU = 140 juta km. Bumi
mengadakan rotasi 24 jam, berarti hari bumi = 24 jam. Satu hari Venus = 247
hari bumi atau 247 x 24 jam bumi. Bumi mempunyai atmosfer dan mempunyai sebuah
satelit, yaitu Bulan. Bumi mengadakan revolusi selama 365 1/4 hari. Sekali
memutar keliling Matahari disebut juga 1 tahun. Bandingkan 1 tahun Merkurius =
88 hari, sedangkan 1 tahun Mars lamanya 1,9 tahun Bumi. Massa jenis Bumi
rata-rata ± 5,52.
4. Planet Mars
Planet ini berwarna kemerah-merahan yang
diduga tanahnya mengandung banyak besi oksigen, sehingga kalau
oksigen masih ada, jumlahnya sangat sedikit. Pada permukaan planet ini,
didapatkan warna-warna hijau, biru, dan sawo matang yang selalu berubah
sepanjang masa tahun. Diperkirakan perubahan warna tersebut sebagai perubahan
musim dan memungkinkan adanya lumut dan tumbuhan tingkat rendah yang lain.
Penyelidikan terakhir menunjukkan bahwa Planet Mars terdapat uap air, meskipun
dalam jumlah yang sangat kecil. Namun, para ahli lebih cenderung berpendapat
perubahan warna permukaan planet disebabkan oleh angin pasir dan bukannya
organisme. Mars mempunyai dua satelit atau bulan yaitu phobus dan daimus. Jarak
planet mars dengan Matahari ialah 226,48 juta km. Garis tengah adalah 6272 km
dan revolusinya 1,9 tahun; rotasinya 24 jam 37 menit. Berdasar data yang
dikirim oleh satelit Mariner IV, di Mars tidak ada oksigen, hampir tidak ada
air, sedangkan kutub es yang diperkirakan mengandung banyak air itu tak lebih
merupakan lapisan salju yang sangat tipis. Oleh karena itu, kutub yang berwarna
putih itu sering lenyap.
5. Planet Yupiter
Yupiter merupakan planet terbesar.
Berdasarkan analisis spektroskopis, planet ini mengandung gas metana dan
amoniak yang banyak serta mengandung gas hidrogen, albedonya 0,44. Yupiter
mempunyai kurang lebih 14 satelit atau bulan. Planet Yupiter bergaris tengah
138.560 km, rotasinya cepat yaitu 10 jam (bandingkan dengan bumi yang berotasi
24 jam). Yupiter tampak sebagai "bintang" yang terang muncul pada
tengah malam.
6. Planet Saturnus
Saturnus mempunyai massa jenis yang sangat
lebih kecil dari air yaitu 0,75 g/cm3 sehingga akan terapung di air. Ternyata,
planet ini berupa gas yang terdiri dari metana dan amoniak dengan suhu
rata-rata 103° C. Saturnus mempunyai 10 satelit dan di antaranya yang terbesar disebut
Titan (besarnya 2 kali besar bulan bumi), yang lain disebut Phoebe yang
bergerak berlawanan arah dengan 9 satelit lainnya, yang menunjukkan bahwa
phoebe bukan "anak kandungnya". Planet Saturnus merupakan planet
terbesar kedua setelah Yupiter. Planet ini bergaris tengah 118.400 km, berotasi
cepat yaitu 10 jam. Planet ini merupakan planet yang mempunyai cincin sabuk
raksasa. Keanehan Phoebe dan sabuk raksasa itu memperkuat teori Tidal. Kecuali
itu, sabuk Saturnus itu mengembang dan merapat pada permukaan planet 15 tahun
sekali.
7. Planet Uranus
Uranus memiliki 5 satelit. Berbeda dengan
planet yang lain, arah gerak rotasi Uranus dari Timur ke Barat. Jarak ke
Matahari adalah 2860 juta km dan mengelilingi Matahari dalam waktu 84 tahun.
Rotasinya 10 jam 47 detik. Planet ini diketemukan oleh Herschel dan keluarganya
dengan tidak sengaja pada tahun 1781 ketika mereka mengamati Saturnus. Besar
uranus kurang dari setengah Saturnus, bergaris tengah 50.560 km. Berdasar
pengamatan pesawat VOYAGER pada bulan Januari 1986, Uranus memiliki 14 buah
satelit.
8. Planet Neptunus
Neptunus mempunyai dua satelit, satu di
antaranya disebut Triton. Satelit Triton beredar berlawanan arah dengan
gerak rotasi Neptunus. Jarak ke Matahari 4470 juta km, mengelilingi Matahari
dalam 165 tahun sekali seputar. Planet diketemukan pada tahun 1846 ketika para
astronom sedang mengamati planet Uranus yang agak menyimpang orbitnya.
Berdasarkan hipotesis para astronom, penyimpangan tersebut pasti ada yang
mempengaruhi dan itu ternyata benar.
6. Satelit
Satelit adalah benda yang mengelilingi planet dengan
periode revolusi dan rotasi tertentu dan memiliki orbit peredaran sendiri. Kamu
tahu tidak, orbit itu apa?? Orbit merupakan titik lintasan/jalur peredaran
satelit dalam mengelilingi sebuah planet. Dalam orbit terdapat dua istilah,
yaitu apogee (titik terjauh dengan bumi) dan perigee (titik terdekat dengan
bumi).
Terdapat dua jenis satelit yaitu satelit alami dan
satelit buatan. Satelit alami adalah benda-benda luar angkasa alami (bukan
buatan manusia) yang mengorbit pada sebuah planet atau benda lain yang lebih
besar daripada dirinya. Salah satu contoh satelit alami yang dimiliki bumi
adalah bulan. Sedangkan Satelit buatan adalah benda buatan manusia yang
diluncurkan ke luar angkasa dan beredar mengelilingi planet. Salah satu contoh
satelit buatan yang dimiliki Indonesia adalah Satelit Palapa. Satelit buatan
memiliki berbagai macam kegunaan seperti untuk tujuan telekomunikasi, mata-mata
(militer), penelitian, pengamatan bumi dan benda-benda luar angkasa, dan
sebagainya.
Berikut ini
adalah beberapa contoh satelit buatan:
a.
Satelit
astronomi: satelit yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi, dan benda
luar angkasa lainnya.
b.
Satelit
komunikasi: satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan tujuan
telekomunikasi.
c.
Satelit
pengamat bumi:satelit yang dirancang khusus untuk mengamati bumi seperti
pengamatan lingkungan, meteorologi, pembuatan peta, dan lain sebagainya.
d.
Satelit
navigasi: satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan ke penerima dipermukaan
tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan bumi seperti mengukur
jarak antar bangunan.
e.
Satelit
mata-mata: satelit pengamat bumi yang digunakan untuk tujuan militer atau
mata-mata.
f.
Satelit
cuaca: satelit yang diguanakan untuk mengamati cuaca dan iklim di bumi.
7. Asteroid
Definisi Asteroid
Definisi asteroid adalah planet-planet kecil yang
jumlahnya puluhan ribu, beredar mengelilingi matahari, letaknya di antara orbit
mars dan yupiter. The
"asteroid" istilah historis diterapkan untuk semua obyek astronomi
yang mengorbit Matahari yang tidak diamati memiliki karakteristik dari suatu
komet aktif atau planet, tetapi telah semakin datang untuk terutama mengacu
pada badan berbatu dan logam kecil dari Solar batin Sistem dan keluar ke orbit
Jupiter. Sebagai obyek kecil di luar tata surya sudah mulai ditemukan komposisi
yang diamati berbeda dari objek historis disebut asteroid. Harbouring
didominasi bahan volatil berbasis serupa dengan komet daripada asteroid berbatu
atau logam lebih akrab, mereka sering dibedakan dari mereka. Ada jutaan
asteroid, dan seperti kebanyakan kecil lainnya Sistem tubuh Surya asteroid
dianggap sisa-sisa planetesimal, bahan dalam nebula surya Matahari muda yang
belum tumbuh cukup besar untuk membentuk planet. Sebagian besar asteroid yang
dikenal orbit di sabuk utama asteroid antara orbit Mars dan Jupiter, namun
banyak keluarga ada orbital berbeda dengan populasi yang signifikan termasuk
Jupiter Trojans dan asteroid dekat Bumi. asteroid Individu dikategorikan dengan
spektrum karakteristik mereka, dengan mayoritas jatuh ke dalam tiga kelompok
utama: C-type, S-jenis, dan M-tipe. Biasanya ini diidentifikasi dengan
komposisi karbon kaya, berbatu, dan logam masing-masing.
Penemuan Asteroid
Planet kecil pertama bernama, Ceres,
ditemukan pada tahun 1801 oleh Giuseppe Piazzi, dan pada awalnya dianggap
sebagai planet baru. [Catatan 1] Hal ini diikuti oleh penemuan badan serupa
lainnya, yang dengan peralatan waktu itu tampaknya poin cahaya, seperti
bintang, menunjukkan sedikit atau tidak ada disc planet (meskipun mudah
dibedakan dari bintang-bintang karena gerakan nyata mereka). Hal ini mendorong
astronom Sir William Herschel mengusulkan istilah "asteroid", dari
Yunani, bintang = asteroeidēs = bintang-seperti, berbentuk bintang, dari Yunani
kuno, aster. Dalam paruh kedua awal abad kesembilan belas, istilah
"asteroid" dan "planet" (tidak selalu memenuhi syarat
sebagai "kecil") masih digunakan secara bergantian, misalnya, para
Tahunan Ilmiah Discovery untuk 1871, halaman 316, reads "Profesor J.
Watson telah diberikan oleh Paris Academy of Sciences, hadiah astronomi,
Lalande dasar, untuk penemuan 8 asteroid baru dalam satu tahun. Planet Lydia
(No. 110), ditemukan oleh M. Borelly di Marseilles Observatorium, M. Borelly
pernah menemukan 2 planet bertuliskan angka 91 dan 99 dalam sistem revolving
asteroid antara Mars dan Jupiter ".
Karakteristik Asteroid
Distribusi Ukuran: Objek di sabuk
asteroid utama sangat bervariasi dalam ukuran, dari hampir 1000 kilometer untuk
hanya puluhan terbesar ke batuan meter Tiga terbesar adalah sangat mirip dengan
planet miniatur:. Mereka secara kasar berbentuk bola, memiliki setidaknya
sebagian interior dibedakan, dan diperkirakan akan bertahan protoplanets. Sebagian
besar, bagaimanapun, adalah jauh lebih kecil dan berbentuk tidak beraturan,
mereka dianggap baik planetesimal bertahan hidup atau potongan tubuh yang lebih
besar.
Kurcaci itu planet Ceres adalah objek terbesar di sabuk asteroid, dengan diameter 975 km (610 mil). Terbesar berikutnya adalah asteroid 2 Pallas dan 4 Vesta, baik dengan diameter lebih dari 500 km (300 mil). Biasanya Vesta merupakan asteroid sabuk hanya utama yang bisa, pada kesempatan, menjadi terlihat dengan mata telanjang. Namun, pada beberapa kesempatan langka, sebuah asteroid dekat Bumi singkat bisa menjadi terlihat tanpa bantuan teknis; lihat 99942 Apophis.
Massa dari semua obyek dari sabuk asteroid Utama, berbaring antara orbit Mars dan Jupiter, diperkirakan sekitar 3,0-3,6 × 1021 kg, atau sekitar 4 persen dari massa Bulan. Dari jumlah ini, Ceres terdiri dari 0,95 × 1021 kg, beberapa persen dari total 32. [35] [36] Menambahkan di tiga obyek berikutnya yang paling besar, Vesta (9%), Pallas (7%), dan Hygiea (3%) , membawa angka ini sampai 51%, sedangkan tiga setelah itu, 511 Davida (1.2%), 704 Interamnia (1,0%), dan 52 Europa (0,9%), hanya menambah 3% dari total massa. Jumlah asteroid kemudian meningkat dengan cepat karena penurunan massa masing-masing.
Jumlah asteroid menurun tajam dengan ukuran. Meskipun ini umumnya mengikuti kuasa hukum, ada 'benjolan' di 5 km dan 100 km, di mana asteroid lebih dari yang diharapkan dari distribusi logaritmik ditemukan.
Kurcaci itu planet Ceres adalah objek terbesar di sabuk asteroid, dengan diameter 975 km (610 mil). Terbesar berikutnya adalah asteroid 2 Pallas dan 4 Vesta, baik dengan diameter lebih dari 500 km (300 mil). Biasanya Vesta merupakan asteroid sabuk hanya utama yang bisa, pada kesempatan, menjadi terlihat dengan mata telanjang. Namun, pada beberapa kesempatan langka, sebuah asteroid dekat Bumi singkat bisa menjadi terlihat tanpa bantuan teknis; lihat 99942 Apophis.
Massa dari semua obyek dari sabuk asteroid Utama, berbaring antara orbit Mars dan Jupiter, diperkirakan sekitar 3,0-3,6 × 1021 kg, atau sekitar 4 persen dari massa Bulan. Dari jumlah ini, Ceres terdiri dari 0,95 × 1021 kg, beberapa persen dari total 32. [35] [36] Menambahkan di tiga obyek berikutnya yang paling besar, Vesta (9%), Pallas (7%), dan Hygiea (3%) , membawa angka ini sampai 51%, sedangkan tiga setelah itu, 511 Davida (1.2%), 704 Interamnia (1,0%), dan 52 Europa (0,9%), hanya menambah 3% dari total massa. Jumlah asteroid kemudian meningkat dengan cepat karena penurunan massa masing-masing.
Jumlah asteroid menurun tajam dengan ukuran. Meskipun ini umumnya mengikuti kuasa hukum, ada 'benjolan' di 5 km dan 100 km, di mana asteroid lebih dari yang diharapkan dari distribusi logaritmik ditemukan.
Fiksi Asteroid
Asteroid dan sabuk asteroid adalah pokok
cerita fiksi ilmiah. Asteroid memainkan peran beberapa potensi dalam fiksi
ilmiah: sebagai tempat manusia bisa menjajah, sumber daya untuk mengekstrak
mineral, bahaya yang dihadapi oleh pesawat ruang angkasa perjalanan antara dua
titik lainnya, dan sebagai ancaman terhadap kehidupan di Bumi oleh dampak
potensial.
8. Komet
Komet adalah suatu Solar es Sistem tubuh
yang kecil, ketika cukup dekat dengan Matahari, menampilkan koma terlihat (a,
tipis fuzzy, suasana sementara) dan kadang-kadang juga ekor. Fenomena ini baik
karena efek radiasi matahari dan angin matahari pada inti komet. inti Komet itu
sendiri koleksi longgar es, debu, dan partikel berbatu kecil, mulai dari
beberapa ratus meter hingga puluhan kilometer. Komet telah diamati sejak zaman
kuno dan secara historis telah dianggap sebagai pertanda buruk.
Komet memiliki berbagai periode orbit,
mulai dari beberapa tahun ke ratusan ribu tahun. Jangka pendek komet berasal
dari sabuk Kuiper, atau disc terkait tersebar nya, yang berada di luar orbit
Neptunus. Lagi-periode komet diperkirakan berasal dari Awan Oort, awan bulat dari
badan es di tata surya luar. Komet periode panjang terjun terhadap Matahari
dari Awan Oort karena gangguan gravitasi yang disebabkan oleh salah satu
planet-planet besar luar Tata Surya (Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus),
atau bintang yang lewat. komet Langka hiperbolik sekali lulus melalui Tata
Surya bagian dalam sebelum dilemparkan keluar ke ruang antar bintang sepanjang
lintasan hiperbolik.
Komet dibedakan dari asteroid oleh
kehadiran koma atau ekor. Namun, komet punah yang telah lulus dekat dengan
banyak kali Sun telah kehilangan hampir semua es atsirinya dan debu dan mungkin
datang menyerupai asteroid kecil. Asteroid diperkirakan memiliki asal yang
berbeda dari komet, setelah terbentuk di dalam orbit Jupiter daripada di luar
Tata Surya Penemuan komet utama-belt dan centaur aktif telah kabur. perbedaan
antara asteroid dan komet (lihat asteroid terminologi).
Pada Januari 2011 terdapat 4.185
dilaporkan komet dikenal yang sekitar 1.500 yang Kreutz Sungrazers dan sekitar
484 adalah jangka pendek. Angka ini terus meningkat. Namun, ini hanya mewakili
sebagian kecil dari total populasi komet potensial: reservoir tubuh
komet-seperti di luar tata surya mungkin nomor satu triliun Jumlah dilihat
dengan mata telanjang rata-rata kira-kira satu per tahun, meskipun banyak.
Bagian-bagian
komet:
a.
Inti,
merupakan bahan yang sangat padat, diameternya mencapai beberapa kilometer, dan
terbentuk dari penguapan bahan-bahan es penyusun komet, yang kemudian berubah
menjadi gas.
b.
Koma,
merupakan daerah kabut atau daerah yang mirip tabir di sekeliling inti.
c.
Lapisan
hidrogen, yaitu lapisan yang menyelubungi koma, tidak tampak oleh mata manusia.
Diameter awan hidrogen sekitar 20 juta kilometer.
d.
Ekor,
yaitu gas bercahaya yang terjadi ketika komet lewat di dekat matahari.
Inti komet adalah sebongkah batu dan salju. Ekor komet arahnya selalu menjauh dari matahari. Bagian ekor suatu komet terdiri dari dua macam, yaitu ekor debu dan ekor gas. Bentuk ekor debu tampak berbentuk lengkungan, sedangkan ekor gas berbentuk lurus. Koma atau ekor komet tercipta saat mendekati matahari yaitu ketika sebagian inti meleleh menjadi gas. Angin matahari kemudian meniup gas tersebut sehingga menyerupai asap yang mengepul ke arah belakang kepala komet. Ekor inilah yang terlihat bersinar dari bumi. Sebuah komet kadang mempunyai satu ekor dan ada yang dua atau lebih.
Inti komet adalah sebongkah batu dan salju. Ekor komet arahnya selalu menjauh dari matahari. Bagian ekor suatu komet terdiri dari dua macam, yaitu ekor debu dan ekor gas. Bentuk ekor debu tampak berbentuk lengkungan, sedangkan ekor gas berbentuk lurus. Koma atau ekor komet tercipta saat mendekati matahari yaitu ketika sebagian inti meleleh menjadi gas. Angin matahari kemudian meniup gas tersebut sehingga menyerupai asap yang mengepul ke arah belakang kepala komet. Ekor inilah yang terlihat bersinar dari bumi. Sebuah komet kadang mempunyai satu ekor dan ada yang dua atau lebih.
Berdasarkan
bentuk dan panjang lintasannya, komet dapat diklasifikasikan menjadi dua:
a.
Komet
berekor panjang, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat jauh melalui
daerah-daerah yang sangat dingin di angkasa sehingga berkesempatan menyerap
gas-gas daerah yang dilaluinya. Ketika mendekati matahari, komet tersebut
melepaskan gas sehingga membentuk koma dan ekor yang sangat panjang. Contohnya,
komet Kohoutek yang melintas dekat matahari setiap 75.000 tahun sekali dan
komet Halley setiap 76 tahun sekali.
b.
Komet
berekor pendek, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat pendek sehingga
kurang memiliki kesempatan untuk menyerap gas di daerah yang dilaluinya. Ketika
mendekati matahari, komet tersebut melepaskan gas yang sangat sedikit sehingga
hanya membentuk koma dan ekor yang sangat pendek bahkan hampir tidak berekor.
Contohnya komet Encke yang melintas mendekati matahari setiap 3,3 tahun sekali.
Karakteristik
komet
a.
Inti
Komet: Iinti Komet dikenal berkisar dari sekitar 100 meter untuk lebih dari 40
kilometer di seluruh. Mereka terdiri dari batuan, debu, air es, dan gas beku
seperti karbon monoksida, karbon dioksida, metan dan amonia Karena massa yang
rendah,. Inti komet tidak menjadi bola oleh gravitasinya sendiri, dan dengan
demikian telah tidak teratur bentuk. Secara resmi, menurut pedoman NASA, komet
harus paling sedikit 85% es untuk dianggap sebagai suatu komet yang sebenarnya.
Mereka sering populer digambarkan
sebagai "bola salju kotor", meskipun pengamatan terakhir telah
menunjukkan permukaan berdebu atau berbatu kering, menunjukkan bahwa es yang
tersembunyi di bawah lapisan kulit. Komet juga mengandung berbagai senyawa
organik, di samping gas telah disebutkan, ini mungkin termasuk methanol,
hidrogen sianida, formaldehida, etanol dan etana, dan mungkin molekul yang
lebih kompleks seperti panjang rantai hidrokarbon dan asam amino. Pada tahun
2009, itu menegaskan bahwa asam amino glisin telah ditemukan dalam debu komet
ditemukan oleh misi Stardust NASA.
Anehnya, inti cometary adalah salah satu obyek reflektif setidaknya ditemukan dalam tata surya kita. Probe ruang Giotto menemukan bahwa inti Komet Halley mencerminkan sekitar empat persen dari cahaya yang jatuh di atasnya, dan Deep Space 1 menemukan bahwa permukaan Komet Borrelly mencerminkan hanya 2,4% menjadi 3,0% dari cahaya yang jatuh di atasnya; perbandingan, aspal mencerminkan tujuh persen dari cahaya yang jatuh di atasnya. Diperkirakan bahwa senyawa organik kompleks adalah bahan permukaan gelap. Solar pemanasan drive off senyawa atsiri meninggalkan organik panjang rantai berat yang cenderung sangat gelap, seperti tar atau minyak mentah. Kegelapan sangat permukaan cometary memungkinkan mereka untuk menyerap panas yang diperlukan untuk mendorong proses outgassing mereka.
Anehnya, inti cometary adalah salah satu obyek reflektif setidaknya ditemukan dalam tata surya kita. Probe ruang Giotto menemukan bahwa inti Komet Halley mencerminkan sekitar empat persen dari cahaya yang jatuh di atasnya, dan Deep Space 1 menemukan bahwa permukaan Komet Borrelly mencerminkan hanya 2,4% menjadi 3,0% dari cahaya yang jatuh di atasnya; perbandingan, aspal mencerminkan tujuh persen dari cahaya yang jatuh di atasnya. Diperkirakan bahwa senyawa organik kompleks adalah bahan permukaan gelap. Solar pemanasan drive off senyawa atsiri meninggalkan organik panjang rantai berat yang cenderung sangat gelap, seperti tar atau minyak mentah. Kegelapan sangat permukaan cometary memungkinkan mereka untuk menyerap panas yang diperlukan untuk mendorong proses outgassing mereka.
b.
Coma dan ekor: Di luar tata surya, komet tetap beku
dan sangat sulit atau tidak mungkin untuk dideteksi dari Bumi karena ukurannya
yang kecil mereka. Statistik deteksi inti komet tidak aktif di sabuk Kuiper
telah dilaporkan dari pengamatan Hubble Space Telescope, tetapi ini deteksi
telah dipertanyakan, dan belum secara independen dikonfirmasi. Sebagai sebuah
komet mendekati tata surya bagian dalam, radiasi matahari menyebabkan bahan
volatile dalam komet untuk menguapkan dan keluar aliran inti, membawa debu
pergi dengan mereka. Aliran dari debu dan gas sehingga dirilis bentuk suasana,
besar sangat lemah di sekitar komet yang disebut koma, dan gaya yang diberikan
pada koma oleh tekanan radiasi matahari dan angin matahari menyebabkan ekor
besar untuk membentuk, yang poin jauh dari matahari .
Baik koma dan ekor yang diterangi oleh
Matahari dan mungkin menjadi terlihat dari Bumi ketika sebuah komet melewati
tata surya bagian dalam, debu mencerminkan sinar matahari langsung dan gas
bercahaya dari ionisasi. Kebanyakan komet terlalu redup untuk terlihat tanpa
bantuan teleskop, tetapi masing-masing beberapa dekade menjadi cukup terang
untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Kadang-kadang komet mungkin
mengalami ledakan besar dan tiba-tiba gas dan debu, di mana ukuran koma
sementara sangat meningkat. Hal ini terjadi pada tahun 2007 menjadi Comet
Holmes. Aliran dari debu dan gas setiap form yang berbeda mereka ekornya
sendiri, menunjuk ke arah yang sedikit berbeda. Ekor debu yang tertinggal dalam
orbit komet sedemikian rupa sehingga sering membentuk melengkung Ekor disebut
tipe II atau ekor debu. Pada saat yang sama, ion atau tipe saya ekor, terbuat
dari gas, selalu menunjuk langsung menjauh dari Matahari, gas ini lebih kuat
dipengaruhi oleh angin matahari daripada debu, baris berikut medan magnet
daripada lintasan orbit. Pada kesempatan ekor pendek menunjuk ke arah yang
berlawanan ke ekor ion dan debu dapat dilihat - antitail tersebut. Ini pernah
dianggap agak misterius, tetapi hanya akhir ekor debu rupanya proyeksi depan
komet karena sudut pandang kita.
Sedangkan inti padat komet umumnya kurang dari 50 km (31 mil) di, koma mungkin lebih besar dari Matahari, dan ekor ion telah diamati untuk memperpanjang satu unit astronomi (150 juta km) atau lebih. Pengamatan antitails memberikan kontribusi signifikan terhadap penemuan angin matahari Ekor ion terbentuk sebagai hasil dari efek fotolistrik. radiasi ultra-violet matahari yang bekerja pada partikel dalam koma. Setelah partikel telah terionisasi, mereka mencapai muatan listrik bersih positif yang pada gilirannya menimbulkan sebuah "magnetosfer diinduksi" di sekitar komet. Komet dan induksi medan magnet merupakan hambatan untuk luar partikel angin matahari mengalir. Sebagai kecepatan orbit relatif dari komet dan angin surya supersonik, kejutan busur terbentuk hulu komet, dalam arah aliran angin matahari. Dalam kejutan busur, konsentrasi ion cometary besar (disebut "pick-up ion") [berkumpul dan bertindak untuk "load" medan magnet matahari dengan plasma, seperti bahwa bidang baris "menggantungkan" di sekitar komet membentuk ekor ion. Jika loading ekor ion yang cukup, maka garis-garis medan magnet yang diperas bersama-sama ke titik di mana, pada beberapa jarak sepanjang ekor ion, rekoneksi magnet terjadi. Ini mengarah ke "acara pemutusan ekor". ini telah diamati pada beberapa kesempatan, satu peristiwa penting yang dicatat pada tanggal 20 April, 2007 ketika ekor ion Encke Komet benar-benar terputus sementara komet melewati massa koronal ejeksi. Acara ini diamati oleh probe ruang STEREO.
Komet yang ditemukan untuk memancarkan sinar-X pada tahun 1996. Ini peneliti terkejut,. Karena X-ray emisi biasanya dikaitkan dengan badan yang sangat tinggi suhu. Sinar-X dianggap dihasilkan oleh interaksi antara komet dan matahari angin: ketika sangat ion dibebankan terbang melalui suasana cometary, mereka bertabrakan dengan atom dan molekul cometary, "merobek" satu atau lebih elektron dari komet. Merobek ini mengarah pada emisi sinar-X dan jauh foton ultraviolet.
Sedangkan inti padat komet umumnya kurang dari 50 km (31 mil) di, koma mungkin lebih besar dari Matahari, dan ekor ion telah diamati untuk memperpanjang satu unit astronomi (150 juta km) atau lebih. Pengamatan antitails memberikan kontribusi signifikan terhadap penemuan angin matahari Ekor ion terbentuk sebagai hasil dari efek fotolistrik. radiasi ultra-violet matahari yang bekerja pada partikel dalam koma. Setelah partikel telah terionisasi, mereka mencapai muatan listrik bersih positif yang pada gilirannya menimbulkan sebuah "magnetosfer diinduksi" di sekitar komet. Komet dan induksi medan magnet merupakan hambatan untuk luar partikel angin matahari mengalir. Sebagai kecepatan orbit relatif dari komet dan angin surya supersonik, kejutan busur terbentuk hulu komet, dalam arah aliran angin matahari. Dalam kejutan busur, konsentrasi ion cometary besar (disebut "pick-up ion") [berkumpul dan bertindak untuk "load" medan magnet matahari dengan plasma, seperti bahwa bidang baris "menggantungkan" di sekitar komet membentuk ekor ion. Jika loading ekor ion yang cukup, maka garis-garis medan magnet yang diperas bersama-sama ke titik di mana, pada beberapa jarak sepanjang ekor ion, rekoneksi magnet terjadi. Ini mengarah ke "acara pemutusan ekor". ini telah diamati pada beberapa kesempatan, satu peristiwa penting yang dicatat pada tanggal 20 April, 2007 ketika ekor ion Encke Komet benar-benar terputus sementara komet melewati massa koronal ejeksi. Acara ini diamati oleh probe ruang STEREO.
Komet yang ditemukan untuk memancarkan sinar-X pada tahun 1996. Ini peneliti terkejut,. Karena X-ray emisi biasanya dikaitkan dengan badan yang sangat tinggi suhu. Sinar-X dianggap dihasilkan oleh interaksi antara komet dan matahari angin: ketika sangat ion dibebankan terbang melalui suasana cometary, mereka bertabrakan dengan atom dan molekul cometary, "merobek" satu atau lebih elektron dari komet. Merobek ini mengarah pada emisi sinar-X dan jauh foton ultraviolet.
c.
Koneksi
ke meteor shower: Sebagai hasil dari outgassing, komet meninggalkan jejak puing
padat. Jika jalur komet melintasi jalan bumi, maka pada saat itu ada
kemungkinan akan hujan meteor sebagai bumi melewati jejak puing-puing. Hujan
meteor Perseid terjadi setiap tahun antara Agustus 9 dan 13 Agustus saat Bumi
melewati orbit komet Swift-Tuttle komet Halley adalah sumber shower Orionid di
bulan Oktober.
9. Pasang Surut
Pasang surut laut merupakan suatu fenomena pergerakan
naik turunnya permukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi
gaya gravitasi dan gaya tarik menarik dari benda-benda astronomi terutama oleh
matahari, bumi dan bulan. Pengaruh benda angkasa lainnya dapat diabaikan karena
jaraknya lebih jauh atau ukurannya lebih kecil.
Faktor non astronomi yang mempengaruhi pasut terutama
di perairan semi tertutup seperti teluk adalah bentuk garis pantai dan
topografi dasar perairan.
Puncak gelombang disebut pasang tinggi dan lembah gelombang disebut pasang rendah.
Perbedaan vertikal antara pasang tinggi dan pasang
rendah disebut rentang pasang surut (tidal
range).
Periode pasang surut adalah waktu antara puncak atau
lembah gelombang ke puncak atau lembah gelombang berikutnya. Harga periode
pasang surut bervariasi antara 12 jam 25 menit hingga 24 jam 50 menit.
Pasang purnama (spring tide) terjadi ketika bumi, bulan dan
matahari berada dalam suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang
tinggi yang sangat tinggi dan pasang rendah yang sangat rendah. Pasang surut
purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama.
Pasang
perbani (neap tide) terjadi
ketika bumi, bulan dan matahari membentuk sudut tegak lurus. Pada saat itu akan
dihasilkan pasang tinggi yang rendah dan pasang rendah yang tinggi. Pasang
surut perbani ini terjadi pasa saat bulan 1/4 dan 3/4.
Gambar. Spring Tide dan Neap Tide
Tipe pasut ditentukan oleh frekuensi air pasang dengan
surut setiap harinya. Hal ini disebabkan karena perbedaan respon setiap lokasi
terhadap gaya pembangkit pasang surut. Jika suatu perairan mengalami satu kali
pasang dan satu kali surut dalam satu hari, maka kawasan tersebut dikatakan
bertipe pasut harian tunggal (diurnal
tides), namun jika terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam
sehari, maka tipe pasutnya disebut tipe harian ganda (semidiurnal tides). Tipe pasut lainnya merupakan peralihan
antara tipe tunggal dan ganda disebut dengan tipe campuran (mixed tides) dan tipe pasut ini
digolongkan menjadi dua bagian yaitu tipe campuran dominasi ganda dan tipe
campuran dominasi tunggal.
Selain dengan melihat data pasang surut yang diplot
dalam bentuk grafik, tipe pasang surut juga dapat ditentukkan berdasarkan
bilangan Formzal (F) yang
dinyatakan dalam bentuk:
F = [A(O1) +
A(K1)]/[A(M2) + A(S2)]
dengan
ketentuan :
F ≤
0.25 : Pasang surut tipe ganda (semidiurnal tides)
0,25<F≤1.5 : Pasang surut tipe campuran
condong harian ganda (mixed mainly
semidiurnal tides)
1.50<F≤3.0 : Pasang surut tipe campuran
condong harian tunggal (mixed mainly
diurnal tides)
F >
3.0 : Pasang surut tipe tunggal (diurnal tides)
Dimana:
F : bilangan
Formzal
AK1 : amplitudo
komponen pasang surut tunggal utama yang disebabkan oleh gaya tarik bulan &
matahari
AO1 : amplitudo
komponen pasang surut tunggal utama yang disebabkan oleh gaya tarik bulan
AM2 : amplitudo
komponen pasang surut ganda utama yang disebabkan oleh gaya tarik bulan
AS2 : amplitudo
komponen pasang surut ganda utama yang disebabkan oleh gaya tarik matahari
Karena sifat pasang surut yang periodik, maka ia dapat
diramalkan. Komponen-komponen utama pasang surut terdiri dari komponen tengah
harian dan harian. Namun demikian, karena interaksinya dengan bentuk
(morfologi) pantai dan superposisi antar gelombang pasang surut komponen utama,
akan terbentuklah komponen-komponen pasang surut yang baru.
10. Gerhana
Definisi gerhana adalah penggelapan
dalam bahasa Latinnya (ekleipsis). Gerhana merupakan suatu istilah untuk
menjelaskan suatu gejala gelap yang terjadi bila benda langit terhalang benda
langit lain. Gerhana berakibat sinar dari suatu benda langit terhalang sebagian
atau seluruhnya. Contoh gerhana yaitu gerhana bulan atau dalam bahasa
Inggrisnya adalah Moon eclipse sedangkan gerhana matahari dalam bahasa Inggrisnya
adalah Solar Eclipse atau sun eclipse.
Gerhana Bulan (Moon Eclipse)
Gerhana bulan terjadi pada waktu bumi berada di
antara bulan dan matahari, yaitu pada waktu bulan purnama dan bayang-bayang
bumi menutup permukan bulan. Gerhana bulan dapat terlihat jelas kalau bulan
tertutup oleh bayang-bayang umbra. Dalam peredaran mengelilingi bumi, ada
kalanya bulan bergerak ke tengah-tengah daerah bayang-bayang umbra, sehingga
bisa lebih dari dua jam berada dalam kegelapan. Dalam keadaan demikian
terjadilah gerhana bulan total.
Berdasarkan keadaan saat fase puncak gerhana, Gerhana bulan dapat dibedakan menjadi:
a.
Gerhana
bulan Total
Jika
saat fase gerhana maksimum gerhana, keseluruhan Bulan masuk ke dalam bayangan
inti /umbra Bumi, maka gerhana tersebut dinamakan Gerhana bulan total. Gerhana
bulan total ini maksimum durasinya bisa mencapai lebih dari 1 jam 47 menit.
b.
Gerhana
bulan Sebagian
Jika
hanya sebagian Bulan saja yang masuk ke daerah umbra Bumi, dan sebagian lagi berada
dalam bayangan tambahan /penumbra Bumi pada saat fase maksimumnya, maka gerhana
tersebut dinamakan Gerhana bulan sebagian.
c.
Gerhana
bulan Penumbral Total
Pada
Gerhana bulan jenis ke- 3 ini, seluruh Bulan masuk ke dalam penumbra pada saat
fase maksimumnya. Tetapi tidak ada bagian Bulan yang masuk ke umbra atau tidak
tertutupi oleh penumbra. Pada kasus seperti ini, Gerhana bulannya kita namakan
Gerhana bulan penumbral total.
d.
Gerhana
bulan Penumbral Sebagian
Dan
Gerhana bulan jenis terakhir ini, jika hanya sebagian saja dari Bulan yang
memasuki penumbra, maka Gerhana bulan tersebut dinamakan Gerhana bulan
penumbral sebagian.
Gerhana bulan penumbral biasanya tidak
terlalu menarik bagi pengamat. Karena pada Gerhana bulan jenis ini, penampakan
gerhana hampir-hampir tidak bisa dibedakan dengan saat bulan purnama biasa.
Sedangkan
berdasarkan bentuknya, ada tiga tipe Gerhana bulan, yaitu:
a.
Tipe t, atau Gerhana bulan total. Disini, bulan masuk
seluruhnya ke dalam kerucut umbra bumi.
b.
Tipe p, atau Gerhana bulan parsial, ketika hanya
sebagian bulan yang masuk ke dalam kerucut umbra bumi.
c.
Tipe pen, atau Gerhana bulan penumbra, ketika bulan
masuk ke dalam kerucut penumbra, tetapi tidak ada bagian bulan yang masuk ke
dalam kerucut umbra bumi.
Gerhana Matahari (Solar Eclipse atau Sun Eclipse)
Gerhana Matahari
adalah salah satu fenomena alam yang menakjubkan. Namun, berbeda dengan gerhana
bulan, gerhana matahari berbahaya bila dilihat hanya dengan mata telanjang
karena dapat merusak mata secara permanen yang mengakibatkan kebutaan.
Pada dasarnya
terjadinya gerhana matahari terjadi pada saat posisi bulan terletak di antara
matahari dan bulan sehingga sebagian atau seluruh cahaya dari matahari tertutup
oleh bulan. Walaupun matahari lebih besar dari bulan namun karena jarak bulan
ke bumi lebih dekat dibandingkan dengan jarak matahari ke bumi yaitu sekitar
384.400 kilometer berbeda sangat jauh dibanding jarak matahari ke bumi yaitu
sekitar 149.680.000 kilometer.
Gerhana matahari
dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu gerhana matahari sebagian, gerhana
matahari total dan gerhana matahari cincin.
a.
Gerhana matahari sebagian. Gerhana matahari sebagian
terjadi apabila hanya sebagian piringan matahari tertutup oleh piringan bulan
(Saat puncak gerhana). Pada gerhana matahari sebagian ini, pasti masih ada
bagian dari piringan matahari yang tidak tertutup oleh piringan bulan.
b.
Gerhana matahari total. Gerhana matahari total terjadi
apabila piringan matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan bulan. Pada saat
itu, pringan bulan sama besar atau lebih besar dibandingkan dengan piringan
matahari. Ukuran piringan matahari dari piringan bulan itu sendiri selalu
berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak bumi-matahari dan bumi-bulan.
c.
Gerhana matahari cincin. Gerhana matahari cincin
terjadi apabila piringan bulan pada saat puncak gerhana hanya menutup sebagian
dari piringan matahari. Gerhana ini terjadi apabila piringan bulan lebih kecil
dibandingkan dengan piringan bulan. Sehingga pada saat piringan bulan berada di
depan piringan matahari tidak semua piringan matahari tertutup oleh piringan
bulan. Hal ini yang membuat gerhana terlihat seperti cincin.
Daerah yang
berada dalam liputan umbra akan mengalami gerhana matahari total, sedangkan
yang berada dalam liputan penumbra mengalami gerhana matahari sebagian. Pada
gerhana matahari total akan tampak cahaya korona matahari yang bentuknya
seperti mahkota dan semburan gas dari permukaan matahari yang berwarna lebih
merah.