Pages

Ads 468x60px

Labels

Senin, 07 Oktober 2013

Dulu mana Nabi Adam a.s dengan Manusia Purba?


Menurut analisa saya tidak ada yang namanya manusia purba, sebab dari teori evolusi juga tidak pernah terbukti. Bukti-bukti ilmiah yang dahulu sering kali diajukan oleh kalangan evolusionis, satu per satu kini terbantahkan. Semakin hari semakin terkuak bahwa teori manusia purba adalah suatu kebohongan besar.
Para evolusionis telah merekayasa skema khayalan dengan sangat fantastis. Bahkan sering kali dilengkapi dengan ilustrasi yang nampak sangat realistis. Mereka memasukkan Australopithecus, ras monyet (kera) yang telah punah sebagai ras ‘nenek moyang manusia’. Padahal ada jurang besar dan tak berhubungan antara monyet (kera) dan mannusia. Monyet adalah monyet, manusia adalah manusia, keduanya adalah makhluk yang berbeda. Kenapa? Karena monyet (kera) tidak memiliki akal sehat, sedangkan manusia? Mereka memiliki akal sehat. Adapun ras primitif menurut mereka, sebenarnya hanya variasi dari ras manusia modern, namun dibesar-besarkan sebagai species yang berbeda.
Para evolusionis terpaksa melakukan kebohongan, karena meraka tak juga menemukan satupun fosil yang dapat mendukung teori mereka. Contohnya saja yang paling terkenal adalah Manusia Piltdown yang dibuat dengan memasangkan tulang rahang orang utan pada tengkorak manusia.
Kisahnya pada tahun 1912 seorang ahli paleantologi amatir bernama Charles Dawson mengklaim bahwa dia telah menemukan sebuah tulang rahang dan fragmen tengkorak di sebuah lubang dekat Piltdown, Inggris. tulang itu mirip tulang rahang hewan namun gigi dan tengkoraknya seperti milik manusia. Spesimen ini dinamakan Manusia Piltdown dan diduga berumur 500.000 tahun.
Namun pada tahun 1953, hasil pengujian secara menyeluruh terhadap fosil tersebut menunjukkan kepalsuan. Tengkorak tersebut berasal dari manusia yang hidup beberapa ribu tahun lalu, sedangkan tulang rahangnya berasal dari bangkai monyet (kera) yang baru terkubur beberapa tahun. Gigi-giginya ditambahkan agar terlihat mirip manusia, lalu persendiannya disumpal. Setelah itu seluruh fosil diwarnai dengan potasium dokromat agar tampak kuno.
Jadi, telah diketahui bahwa manusia purba sudah ada sejak 1-2 juta tahun yang lalu. Sementara itu, Nabi Adam a.s ditiupkan ruhnya sebelum 8000 tahun yang lalu. Dengan kata lain, secara eksplisit menunjukkan bahwa Nabi Adam a.s dan Manusia Purba lebih dulu tercipta Manusia Purba.
Tetapi, diterangakan dalam Al-Qur’an bahwa Nabi Adam a.s adalah manusia yang diturunkan Allah SWT ke bumi bersama Siti Hawa. Inti wahyu ini menegaskan bahwa manusia yang berakal hanyalah manusia. Nabi Adam a.s sebagai khalifah pertama. Di dalam Al-Qur’an juga digambarkan wajah Nabi Adam a.s syarat dengan kesempurnaan, sedangkan manusia purba seperti monyet (kera).
Kemudian muncul argymen, hal yang tidak mungkin dan mustahil jika keturunan monyet (kera) menjelma menjadi berparas tampan. Banyak spekulasi yang berkembang, beberapa media ada yang menyebutkan, lebih dulu Nabi Adam a.s, barulah muncul manusia purba. Ternyata kenyataan ini masih ditentang keras dengan landasan tahun diatas.
Kehidupan manusia purba saling menyakiti, merusak, bahkan saling membunuh. Mereka melakukannya bukan tanpa alasan, manusia purba bertindak demikian karena mereka tidak memiliki nalar dan akal. Kalaupun ada, itu hanya sedikit. Tidak seperti manusia sekarang. Nabi Adam a.s dan Manusia lebih awal Manusia Purba. Pernyataan ini bukan berarti Nabi Adam a.s keturunan Manusia Purba.
Ø  Kesimpulannya: Manusia pertama di muka bumi adalah Nabi Adam a.s sedangkan manusia purba adalah suatu makhluk yang menyerupai manusia, yang berjalan tegak tapi tidak memiliki akal sehat atau kecerdasan seperti manusia. Manusia purba hidupnya jauh sebelum Nabi Adam a.s diciptakan dan diturunkan ke bumi. Archeolog yang menemukannya menamakan manusia purba ini sebagai monyet (kera) yang berjalan tegak (Pithecanthropus Erectus).