Menurut analisa
saya tidak ada yang namanya manusia purba, sebab dari teori evolusi juga tidak
pernah terbukti. Bukti-bukti ilmiah yang dahulu sering kali diajukan oleh
kalangan evolusionis, satu per satu kini terbantahkan. Semakin hari semakin
terkuak bahwa teori manusia purba adalah suatu kebohongan besar.
Para
evolusionis telah merekayasa skema khayalan dengan sangat fantastis. Bahkan
sering kali dilengkapi dengan ilustrasi yang nampak sangat realistis. Mereka
memasukkan Australopithecus, ras
monyet (kera) yang telah punah sebagai ras ‘nenek
moyang manusia’. Padahal ada jurang besar dan tak berhubungan antara monyet
(kera) dan mannusia. Monyet adalah monyet, manusia adalah manusia, keduanya adalah
makhluk yang berbeda. Kenapa? Karena monyet (kera) tidak memiliki akal sehat,
sedangkan manusia? Mereka memiliki akal sehat. Adapun ras primitif menurut
mereka, sebenarnya hanya variasi dari ras manusia modern, namun
dibesar-besarkan sebagai species yang berbeda.
Para
evolusionis terpaksa melakukan kebohongan, karena meraka tak juga menemukan
satupun fosil yang dapat mendukung teori mereka. Contohnya saja yang paling
terkenal adalah Manusia Piltdown yang dibuat dengan memasangkan
tulang rahang orang utan pada tengkorak manusia.
Kisahnya pada
tahun 1912 seorang ahli paleantologi amatir bernama Charles Dawson mengklaim bahwa dia telah menemukan sebuah tulang
rahang dan fragmen tengkorak di sebuah lubang dekat Piltdown, Inggris. tulang
itu mirip tulang rahang hewan namun gigi dan tengkoraknya seperti milik
manusia. Spesimen ini dinamakan Manusia
Piltdown dan diduga berumur 500.000 tahun.
Namun pada
tahun 1953, hasil pengujian secara menyeluruh terhadap fosil tersebut
menunjukkan kepalsuan. Tengkorak tersebut berasal dari manusia yang hidup
beberapa ribu tahun lalu, sedangkan tulang rahangnya berasal dari bangkai
monyet (kera) yang baru terkubur beberapa tahun. Gigi-giginya ditambahkan agar
terlihat mirip manusia, lalu persendiannya disumpal. Setelah itu seluruh fosil
diwarnai dengan potasium dokromat agar tampak kuno.
Jadi, telah
diketahui bahwa manusia purba sudah ada sejak 1-2 juta tahun yang lalu.
Sementara itu, Nabi Adam a.s ditiupkan ruhnya sebelum 8000 tahun yang lalu.
Dengan kata lain, secara eksplisit menunjukkan bahwa Nabi Adam a.s dan Manusia
Purba lebih dulu tercipta Manusia Purba.
Tetapi,
diterangakan dalam Al-Qur’an bahwa Nabi Adam a.s adalah manusia yang diturunkan
Allah SWT ke bumi bersama Siti Hawa. Inti wahyu ini menegaskan bahwa manusia
yang berakal hanyalah manusia. Nabi Adam a.s sebagai khalifah pertama. Di dalam
Al-Qur’an juga digambarkan wajah Nabi Adam a.s syarat dengan kesempurnaan,
sedangkan manusia purba seperti monyet (kera).
Kemudian
muncul argymen, hal yang tidak mungkin dan mustahil jika keturunan monyet
(kera) menjelma menjadi berparas tampan. Banyak spekulasi yang berkembang,
beberapa media ada yang menyebutkan, lebih dulu Nabi Adam a.s, barulah muncul
manusia purba. Ternyata kenyataan ini masih ditentang keras dengan landasan tahun
diatas.
Kehidupan
manusia purba saling menyakiti, merusak, bahkan saling membunuh. Mereka
melakukannya bukan tanpa alasan, manusia purba bertindak demikian karena mereka
tidak memiliki nalar dan akal. Kalaupun ada, itu hanya sedikit. Tidak seperti
manusia sekarang. Nabi Adam a.s dan Manusia lebih awal Manusia Purba.
Pernyataan ini bukan berarti Nabi Adam a.s keturunan Manusia Purba.
Ø Kesimpulannya:
Manusia pertama di muka bumi adalah Nabi Adam a.s sedangkan manusia purba
adalah suatu makhluk yang menyerupai manusia, yang berjalan tegak tapi tidak
memiliki akal sehat atau kecerdasan seperti manusia. Manusia purba hidupnya
jauh sebelum Nabi Adam a.s diciptakan dan diturunkan ke bumi. Archeolog yang
menemukannya menamakan manusia purba ini sebagai monyet (kera) yang berjalan
tegak (Pithecanthropus Erectus).